Selasa, 04 Desember 2018

Cobit


Definisi  Cobit
COBIT Framework adalah standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan diterapkan secara internasional. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
COBIT bermanfaat bagi manajemen untuk membantu menyeimbangkan antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi. Bagi user, ini menjadi sangat berguna untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga. Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau memperkuat opini yang dihasilkan dan memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.

Pengguna Cobit Framework
1.Manajemen, untuk membantu mereka menyeimbangkan antara risiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi.
2.User, untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
3.Auditor, untuk mendukung dan memperkuat opini yang dihasilkan dan atau untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.Skala Maturity Cobit Framework

Skala maturity dari cobi Framework

Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang . Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera resiko Enterprise dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan.
Maturity model dapat digunakan untuk memetakan :
1. Status pengelolaan TI perusahaan pada saat itu.
2. Status standart industri dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
3. status standart internasional dalam bidang TI saat ini (sebagai pembanding)
4. strategi pengelolaan TI perusahaan (ekspetasi perusahaan terhadap posisi pengelolaan TI perusahaan)

Tingkat kemampuan pengelolaan TI pada skala maturity dibagi menjadi 6 level :
Level 0(Non-existent); perusahaan tidak mengetahui sama sekali proses teknologi informasi di perusahaannya
Level 1(Initial Level); pada level ini, organisasi pada umumnya tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk mengembangkan suatu produk baru. Ketika suatu organisasi kelihatannya mengalami kekurangan pengalaman manajemen, keuntungan dari mengintegrasikan pengembangan produk tidak dapat ditentukan dengan perencanaan yang tidak efektif, respon sistem. Proses pengembangan tidak dapat diprediksi dan tidak stabil, karena proses secara teratur berubah atau dimodifikasi selama pengerjaan berjalan beberapa form dari satu proyek ke proyek lain. Kinerja tergantung pada kemampuan individual atau term dan varies dengan keahlian yang dimilikinya.
Level 2(Repeatable Level); pada level ini, kebijakan untuk mengatur pengembangan suatu proyek dan prosedur dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut ditetapkan. Tingkat efektif suatu proses manajemen dalam mengembangankan proyek adalah institutionalized, dengan memungkinkan organisasi untuk mengulangi pengalaman yang berhasil dalam mengembangkan proyek sebelumnya, walaupun terdapat proses tertentu yang tidak sama. Tingkat efektif suatu proses mempunyai karakteristik seperti; practiced, dokumentasi, enforced, trained, measured, dan dapat ditingkatkan. Product requirement dan dokumentasi perancangan selalu dijaga agar dapat mencegah perubahan yang tidak diinginkan.
Level 3(Defined Level); pada level ini, proses standar dalam pengembangan suatu produk baru didokumentasikan, proses ini didasari pada proses pengembangan produk yang telah diintegrasikan. Proses-proses ini digunakan untuk membantu manejer, ketua tim dan anggota tim pengembangan sehingga bekerja dengan lebih efektif. Suatu proses yang telah didefenisikan dengan baik mempunyai karakteristik; readiness criteria, inputs, standar dan prosedur dalam mengerjakan suatu proyek, mekanisme verifikasi, output dan kriteria selesainya suatu proyek. Aturan dan tanggung jawab yang didefinisikan jelas dan dimengerti. Karena proses perangkat lunak didefinisikan dengan jelas, maka manajemen mempunyai pengatahuan yang baik mengenai kemajuan proyek tersebut. Biaya, jadwal dan kebutuhan proyek dalam pengawasan dan kualitas produk yang diawasi.
Level 4(Managed Level); Pada level ini, organisasi membuat suatu matrik untuk suatu produk, proses dan pengukuran hasil. Proyek mempunyai kontrol terhadap produk dan proses untuk mengurangi variasi kinerja proses sehingga terdapat batasan yang dapat diterima. Resiko perpindahan teknologi produk, prores manufaktur, dan pasar harus diketahui dan diatur secara hati-hati. Proses pengembangan dapat ditentukan karena proses diukur dan dijalankan dengan limit yang dapat diukur.
Level 5(Optimized Level); Pada level ini, seluruh organisasi difokuskan pada proses peningkatan secara terus-menerus. Teknologi informasi sudah digunakan terintegrasi untuk otomatisasi proses kerja dalam perusahaan, meningkatkan kualitas, efektifitas, serta kemampuan beradaptasi perusahaan. Tim pengembangan produk menganalisis kesalahan dan defects untuk menentukan penyebab kesalahannya. Proses pengembangan melakukan evaluasi untuk mencegah kesalahan yang telah diketahui dan defects agar tidak terjadi lagi.

Sumber :
http://mahasiswa-informasi.blogspot.com/2017/01/definisi-dan-pengertian-cobit.html

Rabu, 07 November 2018

Audit Sistem Informasi


Pengertian Audit Sitem Informasi
Audit Sistem Informasi ialah mengumpulkan proses dimana sistem komputer ini dapat menjaga aset  yang terpelihara dan integritas data didalam komputer, terjaganya efektivitas sistem. Supaya lebih efesien.

Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari ketatakelolaan IT, yaitu :
a. Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu :Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) danCompliance (Kepatuhan).
b. Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu :Effectiveness(Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Tujuan audit sistem informasi menurut Ron Weber tujuan audit yaitu :
1. Mengamankan asset
2. Menjaga integritas data
3. Menjaga efektivitas sistem
4. Mencapai efisiensi sumberdaya.
Keempat tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.  Mengamankan aset, aset (activa) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya.
Sama halnya dengan aktiva – aktiva yang lain, maka aktiva ini juga perlu dilindungi dengan memasang pengendalian internal. Perangkat keras dapat rusak karena unsur kejahatan atau sebab-sebab lain. Perangkat lunak dan isi file data dapat dicuri. Peralatan pendukung dapat digunakan untuk tujuan yang tidak diotorisasi.
2. Menjaga integritas data, integritas data merupakan konsep dasar audit sistem informasi. Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya. Akibatnya, keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar. Meskipun demikian, perlu juga disadari bahwa menjaga integritas data tidak terlepas dari pengorbanan biaya. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.
3.Menjaga efektivitas sistem, sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Untuk menilai efektivitas sistem, perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user). Selanjutnya, untuk menilai apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user (misalnya pengambil keputusan), auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya. Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan beberapa waktu. Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus ditinggalkan dan dicari penggantinya Audit efektivitas sistem dapat juga dilaksanakan pada tahap perencanaan sistem (system design). Hal ini dapat terjadi jika desainer sistem mengalami kesulitan untuk mengetahui kebutuhan user, karena user sulit mengungkapkan atau mendeskripsikan kebutuhannya. Jika sistem bersifat komplek dan besar biaya penerapannya, manajemen dapat mengambil sikap agar sistem dievaluasi terlebih dahulu oleh pihak yang independen untuk mengetahui apakah rancangan sistem sudah sesuai dengan kebutuhan user. Melihat kondisi seperti ini, auditor perlu mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi sistem dengan berfokus pada kebutuhan dan kepentingan manajemen.
4. Mencapai efisiensi sumberdaya, suatu sistem sebagai fasilitas pemrosesan informasi dikatakan efisien jika ia menggunakan sumberdaya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang mengoperasikan sistem tersebut. Sumberdaya seperti ini biasanya sangat terbatas adanya. Oleh karena itu, beberapa kandidat sistem (system alternatif) harus berkompetisi untuk memberdayakan sumberdaya yang ada tersebut.
Adapun tujuan yang lain adalah :
1.      Untuk memeriksa kecukupan dari pengendalian lingkungan, keamanan fisik, keamanan logikal serta keamanan operasi sistem informasi yang dirancang untuk melindungi piranti keras, piranti lunak dan data terhadap akses yang tidak sah, kecelakaan, perubahan yang tidak dikehendaki.
2.      Untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa membantu organisasi untuk mencapai tujuan strategis.

  
   Peralatan Audit Sistem Informasi

Metasploit

Metasploit merupakan perangkat lunak yang dapat membantu keamanan dan sifat profesionalisme teknologi informasi seperti melakukan identifikasi masalah keamanan, verifikasi kerentanan, dapat melakukan scanning aplikasi website,.


      Sumber : 
      http://ridwansantosoug.blogspot.com/2014/11/pengertian-audit-sistem-informasi.html
   https://www.sepengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-audit-sistem-informasi-tujuan-jenis-tahapan-    ruang-lingkup.htm



Sabtu, 07 April 2018

Cara Pembuatan Animasi Stickman Menggunakan Macromedia Flash 8

Cara Pembuatan Animasi Stickman Menggunakan Macromedia Flash 8

Ada tahapan-tahapan cara membuat animasi stickman menggunakan software macromedia media 8, seperti di awal tugas sofskill kelompok saya membuat animasi stickman menggunakan aplikasi Macromedia Flash 8, adapun cara-caranya ialah sebagai berikut:
Kita harus mengenal atau mengetahui Fitur dan Menu yang ada pada Software Macromedia Flash Media 8
Kenapa hal yang satu ini termasuk penting di dalam pembuatan Animasi Stickman? Karena pada semua Software maupun Aplikasi tentunya mempunyai kelebihan, Khususnya di bagian Menu terdapat sub-sub yang mempunyai fungsinya masing-masing, Menu yang ada di dalam Software Macromedia Flash 8 adalah File, Edit, View, Insert, Modify, Text Commands, Control, Window & Help. Jika kita belum mengetahui tentang kegunaan Menu di setiap masing-masing fungsi, itu percuma, kita akan kesulitan untuk membuat Animasi Stickman.
Setelah Mengetahui Fitur dan Menu, Lanjut Ke Pembuatan Animasi
Pada step ini, akan dijelaskan cara pembuatan animasi stickman. Langkah yang pertama adalah dengan membuka software Macromedia Flash 8, Klik Flash Document:



                                                             Langkah 1

Langkah yang kedua, agar membuat animasi stickmannya dapat berjalan atau bergerak, kita dapat menggunakan fitur rectangle tool, lalu beri nama pada layer agar mudah apabila ingin dicari jika terjadi kesalahan, kekurangan, ataupun jika ingin ditambahkan:




                                                               Langkah 2

Langkah yang ketiga adalah membuat fisik dari stickman-nya menggunakan Tool "Line Tool" dan juga "Oval Tool.



                                                              Langkah 3

Langkah yang keempat adalah apabila fisik stickman selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah dengan meng-klik "Selection Tool", klik kanan dan langsung pilih Convert to Symbol, seperti dibawah ini:


                                                               Langkah 4

Langkah yang kelima adalah agar animasi stickman-nya dapat bergerak, klik kanan pada "Layer Stickman", Klik Insert Keyframe, sesudah itu kalian dapa t mengedit arah bergerak dengan beberapa frame, dengan menarik bagian tubuh animasi stickman yang ingin digerakkan menggunakan "Selection Tool".


                                                              Langkah 5

Langkah yang keenam adalah jika kalian sudah merasa cukup untuk membuat animasi stickman bergerak dengan banyak frame, selanjutnya klik tool drag sampai batasnya. Lalu klik kanan, pilih "Insert Keyframe". Step selanjutnya, klik kanan pada Frame lalu klik "Create Motion Tween".


                                                                Langkah 6


                                                               Langkah 7

Create Motion Tween merupakan langkah yang terakhir untuk menerapkan atau memastikan Animasi Stickman yang telah di edit menjadi banyak Frame seperti dibawah ini:


                                                             Langkah 8

Rabu, 14 Maret 2018

Animasi Dan Desain Grafis

Animasi dan Desain Grafis

A.Apa ada hubungan antara animasi dan design grafis ?
Ada hubungan, Membuat animasi harus membuat gambar dan unsur-unsur shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang dan warna. Untuk membuat semua unsur tersebut kita membutuhkan desain grafis

B. Definisi animasi dan Desain grafis ?
Animasi gambar yang memuat objek yang seolah-olah bergerak, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan jadi gambarnya kaya hidup.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.

C. Jenis Animasi ?
Animasi 2d, Animasi 3d,Animasi Vektor, Animasi digital, , Animasi, Animasi Stop Motion

D. Teknologi yang digunakan pada pembuatan animasi pada zaman now ?           
1.Digital Animation
2.Teknologi Animasi Vektor



Senin, 01 Januari 2018

Aplikasi Sistem Cedas Mesin FotoCopy

FLOWCHART FOTOCOPY

Logika Flowchart


     1.     Mulai
     2.     Masukkan Status
     3.     Masukkan Jumlah Lembaran yang akan difotocopy
     4.     Apakah status=pelanggan?
     5.     Jika Ya maka, harga fotocopy perlembar = Rp. 85
     6.     Jika Tidak maka, apakah jumlah fotocopy < 100?
     7.     Jika Ya maka, Harga fotocopy perlembar 150 
     8.     Jika Tidak maka, harga fotocopy perlembar = Rp. 100
     9.     Total harga = Harga fotocopy perlembar * Jumlah lembaran yang akan difotocopi
    10.Tampilkan Harga yang harus dibayar oleh pelanggan
    11.Apakah sudah lengkap untuk masuk ke kwitansi
    12.Jika Ya maka, pergi ke kasir
    13.Jika Tidak, kembali ke menu input lagi untuk pengecekan lagi.
    14.Jika sudah lengkap kwitansi masuk ke Kasir
    15.Kemudian Cetak Transaksi pembayaran FotoCopy
    16.Selesai